Kamis, 19 Juni 2008

OTSUS RIAU: PERJUANGAN SELURUH RAKYAT RIAU

KETIKA Ketua DPRD Riau, Drh. Chaidir mengetuk palu saat membahas dan memutuskan dukungan terhadap perjuangan Otonomi Khusus (Otsus) Riau pada Sidang Paripurna DPRD Riau, 1 Maret silam, pada hakikatnya perjuangan Otsus itu menjadi tanggungjawab seluruh rakyat Riau. Sebab, DPRD merupakan perwakilan seluruh rakyat yang memperjuangkan semua aspirasi yang ada. Semestinya, tak perlu ada keraguan lagi untuk menyebut segala sesuatu yang berkaitan dengan gerakan perjuangan Otsus. Apalagi, konsep dasar Otsus tak ada kait-mengaitnya dengan gerakan memisahkan diri dari NKRI.
Ketakutan banyak pihak terhadap gerakan perjuangan Otsus Riau ini sangat dirasakan sejak awal isu ini digulirkan. Banyak alasan yang dikemukakan masing-masing pihak itu. Ada yang berdalih karena sebelumnya Kongres Rakyat Riau II telah mengamanahkan dan memilih opsi merdeka bagi Provinsi Riau. Ada pula yang cemas karena Otsus disepadankan dengan gerakan membentuk negara sendiri yang sangat diharamkan dalam konsep keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Banyak pula yang hanya mengedepankan sinisme belaka. Namun, ada pula yang meragukan representasi tokoh-tokoh yang terlibat aktif dalam Fornas Otsus Riau.
Setiap gerakan perjuangan di mana pun selalu dimulai oleh segelintir tokoh yang mengambil inisiatif. Gerakan perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia justru dipicu oleh sejumlah tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta dan tokoh-tokoh pejuangan bangsa lainnya. Gerakan penghapusan perbudakan dan anti-diskriminasi terhadap kulit hitam di Amerika jutsru dipicu oleh seorang Abraham Lincoln yang kelak berlanjut dengan Martin Luther King. Hampir semua perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa dunia hanya diletupkan oleh segelintirn tokoh pada awalnya. Setelah itu, barulah gerekan itu berubah menjadi gerakan kebangsaan yang didukung oleh seluruh rakyat.
Sekarang, gerakan perjuangan Otsus yang diinisasi oleh Fornas Otsus Riau telah disahkan oleh Sidang Paripurna DPRD Riau setelah melalui proses perdebatan dan pembahasan yang panjang. Ibarat permainan sepakbola, ‘bola’ itu sudah berada dalam genggaman DPRD Riau yang diakselerasi oleh Fornas Otsus Riau. Tentu, tak perlu ada kecemasan dan keraguan semua pihak untuk memberikan dukungan dalam semua hal mulai dukungan moral, pemikiran hingga dukungan finansial yang sangat menentukan gerak-laju perjuangan ini.
Di saat mata anggaran Otsus diajukan dalam APBD Riau tahun lalu dan Mendagri mencoret usulan itu, tentu hal itu bisa dimaklumi karena legalitas perjuangan Otsus belum didapatkan dari DPRD Riau sebagai perwakilan rakyat Riau. Kini, setelah perjuangan Otsus itu sudah mendapatkan legalitasnya, tentu saja diperlukan spirit (semangat) kebersamaan dan keberanian untuk secara nyata mendukung perjuangan Otsus ini terutama terkait dana. Sudah selayaknya DPRD Riau mencantumkan mata anggaran perjuangan Otsus ini dalam APBD sebagaimana yang sudah dilakukan DPRD DI Yogyakarta yang punya hajatan sama dalam merebut status Otsus. (Fakhrunnas MA Jabbar- Sekjen Fornas Otsus Riau)***

Tidak ada komentar: